kasir dan uang receh, korupsi terselubung

pinjem dari gugel

sering belanja di mini market ato bahkan super market? brapa nominal anda belanja? sebutlah 197.800 rupiah, brapa uang yang andas serahkan ke kasir? 200.000 rupiah, brapa kembaliannya? permen 1 biji? uang 200 rupiah ato tidak dikembalikan sama sekali?ato pak/bu 200 rupiahnya mau disumbangkan ke WHO?
yang terakhir aku setuju banget,tapi benarkah uang itu disumbangkan ke lembaga kemanusian yang disebut,apakah ada yang ngawasin?   tapi jika tiba2 uang 200 rupiah hilang, kesel banget, apalagi tanpa ngomong tanpa permisi tanpa permohonan maaf  si kasir langsung melayani pelanggan lain,kesel nya sebesar gunung gede, mau marah-marah gak enak, cuma ributin uang 200 rupiah katanya.


belum tentu konsumen ikhlas, bagaimana apakah berkah jadinya uang itu?



kita belum tentu membutuhkan permen, ato barang yang tidak kita butuhkan,
kalo mereka mengembalikan uang receh kita dengan permen apakah kita bisa membeli barang dengan permen juga bila uang kita tidak cukup? tentu tidak kan

kita berhak menolak, tapi kadang kita gak mau ribut, inilah yang dimanfaatkan oleh kasir, saya berulang kali menolak dan jadi jutek nih muk.

kenapa harga - harga di mini market supermarket tidak dipaskan saja harganya seperti di pasar tradisional?

menurut adik saya yang pernah tinggal di Jerman disana gak pernah ada uang kembalian dalam bentuk permen, disana receh bisa sampai yang terkecil, 1 sen pun ada

dr gugel

dikemanakankah oleh kasir2 itu uang receh kita?bukankah tidak terdata di komputer uang recehan kita mungkinkah tertulis diantara kasir2 itu saja sehingga sehari bisa mencapai 20.000 rupiah bagaimana sebulan?setahun? halalkah uang itu? lebih baik dia bilang dengan jujur uang recehnya gak ada mungkin konsumen baik hati seperti saya akan bilang udah ga papa buat jajan kamu nduk...xixixixi

 kalo punya recehan saya tabung di celengan kecil murah berharga 2000 rupiah dan bila sudah penuh saya buka tuh celengan lalu   dibelanjakan, bisa mencaapai 100.000 rupiahlumayan kan, atau ditabung di m dinar jadilah berdinar-dinar


sebaiknya kita batalkan saja transaksi bila tidak suka dengan pengembalian permen atau bahkan tidak dikembalikan uang kita. demikian saran teman...bener juga, kalau ini terus dibiarkan beginilah jadinya negeri ini, mini market semakin menjamur dan metoda pengembalian masih dengan permen atau bahkan hilang karena gak ada yang berani bersuara gak ada yang berani merubah.



ada lelucon sejak kapan uang receh indonesia berubah masa uangnya jadi permen

kembali ke pasar tradisional aja yuk....di pasar tradisional mereka memberkan penawaran pada kita bila tidak ada kembalian, mau dbelikan apa sisa suangnya, tinggal kita  milih, tapi kebanyakan penjual nawarin dengan sasa msg, jelas saya tolak karena saya bukan pemakai, maka saya lebih suka dibelikan lada atau lainnya,disini konsumen berperan tidak menjadi pasif saja ditawarkan barang yang belum tentu kita butuhkan.

ada pembelaan dari seorang karyawan mini market di blog nya, bahwa manajemen mini market tidak menyediakan uang recehan tapi karyawan lah yang mesti mengusahan sendiri, walaupun demikian sebaiknya mereka mengkomunikasikan masalah ini ke manajemen atau ke pembeli bahwa tidak ada uang receh sehingga tidak serta merta menggantinya dnegan permen.

saya pernah mengadukan masalah pengembalian uang ke sms center sebuah mini market dan setelah lama akhirnya di respon juga. sekarang jadinya mini market itu menerapkan boleh menukar uang recehan dan bila uang kembalian kita tidak bulat maka mereka bulatkan keatas, misal uang kembalian 435 rupiah mereka kembalikan 450, tapi ini malah tidak enak buat saya sendiri, saya kembalikan aja uang 50 rupiahnya saya relakan, jadi enakan begini dong ada akad yang jelas dari pada tiba2 diganti permen kan ^_^.

yuk kita berperan membersihkan koruptor negara ini dimulai dari pasar...hadeeuuuuuhhhh