Kamis, 03 November 2011

Ayo main! jangan takut kotor

Bahagia sekali mengingat masa kecilku, bisa bermain bebas di alam. Waktu SD aku sudah mendaki gunung, menyebrangi aliran sungai. dan itu sangat membekas di ingatanku. walaupun  gunung yang kudaki hanyalah gunung-gunung kecil yang ada di kabupaten Bandung dan sungai yang kususuri adalah semacam aliran air dari air terjun dari gunung, tapi itu semua begitu menyenangkan, membahagiakan. Jika ada yang menyuruh untuk membayangkan hal-hal indah agar stress hilang maka  akan kubayangkan masa kecilku dulu, menyusuri perkampungan dengan sepeda bersama teman-teman, naik gunung makan nasi liwet dan ikan asin plus sambal yang aduhai pedasnya, dan tidak ketinggalan rujak buah yang segar. Sayang tidak diabadikan dalam sebuah foto album, maklum zaman dulu kamera masih barang langka, boro-boro HP berkamera HP yang cuma bisa sms dan nelepon saja belum ada.

Begitu indahnya masa kecilku maka kini aku tidak ingin anak-anakku kehilangan masa kecil yang dirampas oleh dunia segi empat tak berperasaan, he..he..he

Tentang bermain, kenapa anak-anak begitu asyik jika diajak bermain sudah banyak referensi, jadi kalau mau tahu klik saja tulisannya yunda ini,
biar efektif dan efesien maka tak kuulas lagi, he..he malas.com

Maka dari itulah setiap kegiatan anak-anak akan kuabadikan dan bila kamera ada didekatku :),  dan ini adalah sebagian saja kegiatan mereka.




Akifah bantu potong sayur bayam, Fityan menumbuk bumbu opor ayam utk persiapan lebaran kemaren di rumah ineh sekayu sumsel,fun cooking ceritanye :)
pesawat i'tikaf :) hasil karya anak2 menemani umahnya i'tikaf

Fityan yang sdg puasa ditemani Akifah i'tikaf
Anak-anak  terbiasa bermain dengan apa yang ada disekitar mereka, semua isi rumah atau diluar rumahpun bisa jadi mainan buat mereka.

Akhirnya  terfikir untuk membuat mainan yang tidak bikin repot kantong tapi membuat anak senang. Pertama yang saya kenalkan pada anak adalah mainan yang dibuat dari koran, karena banyak sekali koran di rumah. Bola bowling dari koran, pesawat terbang dari koran, perahu dan topi dari koran cukup membuat anakku senang.

Walaupun  juga terkadang kami membelikan anak-anak mainan dari plastik  tapi anak-anak lebih menyukai mainan buatan mereka sendiri. triplek, kayu, ban bekas bisa jadi ayunan yang membuat acara bermain mereka menjadi asyik, gak kalah dengan mainan buatan luar yang mahal-mahal...

daunpun bisa jadi mahkota Raja dan Ratu

bermain pasir, kesukaan fityan

membuat  bendungan agar air mengalir sampai jaaauuh ,di aliran sungai Musi sekayu muba sumsel

Permainan lainnya adalah menggambar dan mewarnai sering dilakukan oleh Fityan dan Akifah, tentunya menggambar dan mewarnai di atas kertas akan lebih aman dan nyaman terutama menurut umahnya agar dinding tak jadi tempat "curahan hati" anak-anak, dulu ketika fityan masih berusia 4 tahun masih sering berkreasi di dinding alias corat-coret  (ha ha tak menghargai anak).

Sekarang sudah tumbuh kesadaran bahwa jika menggambar lebih baik di kertas agar rumahnya bersih. Tapi jadinya musti banyak kertas, beruntung banyak kertas bekas  atau kotak kardus susu atau apa sajalah yang penting bisa ditulis dan digambar diatasnya yang pasti tidak di  dinding rumah lagi.



sedang menjadi guru buat adiknya


sisi lain rumah kami bila sedang dikuasai anak-anak :), ada buku bertuliskan antv, bukan iklan ya


ini cita-cita fityan (5 tahun), jakarta menjadi desa yang sejuk tanpa banyak mobil biar cepet nyampe ke sekolah katanya ^_^
JADILAH PEMAIN BUKAN PENONTON (apalagi kalau nonton didepan tv, menonton hanya 2 jam saja sudah termasuk games di komputer dan hp, begitu kata para pakar parenting).

Pada mulanya artikel ini mau diikutsertakan pada kontesnya seorang bloger, namun karena diharuskan "istirahat" maka tak sempatlah ku ikut kontes, jadi daripada hanya menjadi draft dan dibuang sayang mending tayang...^_*

salam

6 komentar:

  1. sangat bagus tuh mbak kalo anak-anak kita diberikan kebebasan bermainan dengan kreatifitas, sebab anak jaman sekarang permainannya kebanyakan sudah instan, tinggal beli tanpa membiarkan anak bisa mengembangkan imajinasinya. Beda banget dengan jaman dulu yang serba terbatas.

    'istirahat", sedang sakit ya Mbak ?, syafikillah amiin

    BalasHapus
  2. masya Allah..
    jangan takut kotor :D
    gak kotor gak pintar ^^

    BalasHapus
  3. betul pak Pakies dg keterbatasan ternyata kita menjadi kreatif. alhamdulillah saya sudah sehat kembali, trimkasih doanya

    Mba Maya :sepakat jangat takut kotor, gak kotor gak pintar ^_*

    BalasHapus
  4. Oke banget dek, sayang telat. Tapi beneran lho kotor itu justru bisa bikin pintar ;)

    Betul dek tayangin aja daripada disimpen kan sayang ;)

    Makhkota daun, oke punya, sama kayang yang kami punya, dirangkai pake lidi apa streples?
    Daun Nangka kan ya?

    BalasHapus
  5. pake steples betul yunda, mungkin seahrusnya pake lidi ya biar alami :), itu daun mangga yang baru saja rbh tertiup angin di sekayu tuh.

    mereka asyik sekali kalo sudah kotor ya,kasian kalo kita para emak nya mencegah atau melarang jadinya daya kreatif anak hilang

    BalasHapus
  6. Sepakat Teh, ga usah kotor, toh mash ada sabun dan alat2 pembersih lainnya ya, dg bermain melatih kreatifitas mereka *sotoy, pdhl mah blm punya anak :D*

    BalasHapus

terima kasih sudah berkunjung, semoga indah dikenang dan bermanfaat :) salam