YOYOH YUSROH
Mutiara yang Telah Tiada
senyuman yang khas |
Buku ini disusun oleh Tim GIP, demikian
yang tertulis di sampul buku yang bergambar almarhumah ummi
(panggilan untuk almarhumah Ustzh Yoyoh pada buku ini), padahal saya
mencari-cari siapa penulis buku ini, sampai saya membaca acak dari
beberapa judul yang didalamnya dan tertuju pada referensi buku, ada
beberapa referensi termasuk dari sahabat blog dan saudari saya
yundahamasah.blogsot.com,
sebagai orang yang mengenal empunya blog bangga dong dan sekaligus
ngiri, ha..ha..ha (boleh kan iri :)) iri untuk kebaikan mba Ke', zzzzzz, piz ah
alhamdulillah
saya dapatkan buku ini buah dari kunjungan silaturrahim pada teman
umi (ibu saya) ke komlek DPR tadi malam. Rumah Bu Nana (istri aleg
Pak Hakim dari Lampung, kebetulan rumahnya berhadapan dengan
rumah almarhumah di komplek DPR, umi cerita tentang buku yang menceritakan almarhumah
dan Bu Nana spontan akan memberikan buku itu pada saya karena umi sudah punya di Bandung, dan Bu Nana
punya beberapa buku yang masih berplastik (baru).
sudah sekitar 3 pekan pesan buku ini ke teman yang katanya dia
mendapat discount khusus dari salah seorang tokoh yang mengisi kolom
kata pengantar pada buku ini. Namun tak kunjung ada kabar, saya
memutuskan akan beli sendiri saja karena alamat penerbit bukunya
tahu, tapi belum sempat juga sampai sekarang. Yang pada akhirnya ALLAH menaqdirkanku
untuk memilikinya dengan gratis. Alhamdulillah, jazakillah Bu Nana.
Saya
yang memang mengagumi sosok almarhumah semakin mengaguminya setelah
membaca buku ini. Beberapa komentar tokoh tentang almarhumah ;
Prof.
DR. Didin Hafiduddin (ketua BAZNAS) :
Dalam
diskusi-diskusi di Komisi VIII saya melihat almarhumah adalah sosok
wakil rakyat yang punya visi dan misi yang gamblang dan jelas serta
selalu berpihak pada kepentingan rakyat banyak. Ia sederhana, pekerja
yang keras dan ulet, selalu disiplin dalam tugas, termasuk dalam
memimpin sidang-sidang.
Visi
dan misi hidup beliau terlihat jelas dari kesehariannya sebagai
istri, ibu dari 13 anak, tetangga, menantu, mertua, pengurus partai, pimpinan
beberapa yayasan dan sebagai anggota parlemen. kesibukan beliau idak membuatnya melalaikan tugas-tugas diatas. Target khatam Al-Qur'an sehari beliau adalah 3 - 5juz, Rahma anak bungsunya sampai bercita-cita menjadi anggota dewan karena melihat umminya yang semakin dekat dengan Al Qur'an setelah menjadi anggota dewan.
Ketika
masih kuliah di IAIN Jakarta (kini UIN Syarif Hidayatullah)
Almarhumah menjadi pionir terjadinya gerakan demonstrasi pencabutan
larangan pemakaian jilbab. Dalam semalam Almarhumah berhasil
menggerakan 300 orang dari pelajar-pelajar sekolah Islam untuk
mendemo MENDIKNAS agar menarik larangan berjilbab bagi Muslimah di
sekolah-sekoah umum.
Peduli
dan suka membantu orang lain, walaupun keadaan dirinya sendiri perlu
bantuan, itulah sebagian kecil karakter yang melekat pada diri
almarhummah. Selain itu kemampuannya untuk menggerakkan orang lain
agar suka membantu dan murah tangan juga merupakan keistimewaan yang
Allah karuniakan kepada Almarhumah. (Dra. Hj. Wirianingsih).
Tidak salah kalau Bu
Wiwik (panggilan Ustzh Wirianingsih, juga seorang ibu yang kukagumi) memberi judul kata pengantarnya
dengan 'Generasi shahabiyat telah hidup kembali pada masa kini abad
21”. kepedulian
Almarhumah pada sesama muslim dan muslimah begitu membuatku malu, pengen ngumpet di kolong meja yang gelap pake baju hitam...hiks ;(
cerita umar, anak pertama almarhumah :suatu hari beliau ke kantor DPP PKS, turun dari mobil dan seorang satpam membantu membawakan barang-barang ummi, sebagai tanda terima kasih ummi hendak memberikan uang yang ada di dompet. di dompet hanya ada 2 lembar uang yaitu 100 $ dan 10 ribu rupiah. ummi berikan uang 100$ pada pak satpam. keesokan harinya ummi mendapat kiriman uang senilai 20ribu$ (hal.109) ...subhanallah, janji Allah pada orang yang bersedakah tidak bisa dihitung dengan kalkulator buatan manusia manapun...
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, Allah Maha Luas, Maha Mengetahui. (QS Al Baqoroh 261)
contoh lain dari kedermawanan beliau adalah beliau tak segan membantu muslimah yang baru melahirkan untuk mencucikan popok sang bayi. Di lain waktu Almarhumah juga pernah menginfakkan emas 50 gram pemberian sang suami sebagai maharnya dulu. masih banyak lagi kebaikan beliau yang membuatku bertambah kagum sekaligus ngiriiiiiiiiii.
Ridha Mu Ya Allah untuk almarhumah
Hiya min ahlil khair ya Allah
Kami saksinya (kutipan dari puisi Tifatul Sembiring pada buku ini)
Dek, baru baca ulasanmu saja sudah membuat haru, berkaca2... Ach beliau sungguh luar biasa, bukan bunga biasa ;)
BalasHapusMbak malah belum dapat buku tersebut, hiksss. *yang ini ndak mau pinjem, wajib beliii...
Mbak dah pesen yang paket isi 2 buku seharga 99 ribu itu dek, yang terbitan DPP kalu g salah, tapi katanya lagi kosong, musti nunggu dulu. Gpp dech, itu kan artinya lariiis manis :)
wajib beli mba, kalo bisa beli banyak dan bagi2 kan :) coba langsung ke penerbit GIP aja di http://www.gemainsani.co.id, sebenernya penerbit di kalibata deketlah dg tempat tinggalku, kalo ga dpt jg ntar kuusahakan tanya ya
BalasHapuso ya ane juga lagi mau pesen nih, pengennya langsung dpt :)
wah keren mas sharenya , sipp
BalasHapus