Senin, 13 Juni 2011

DR. Aysen Gurcan

Beliau tampil kedepan dengan langkah mantap dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya. Berbicara di podium pada suatu event internasional di Musium Konfrensi Asia Afrika Bandung pada 7 mei 2011. memakai pakaian sopan dengan kain yang diselendangkan, beliau dari Turki. Dr. Aysen Gurcan menjadi salah satu keynote speaker pada acara Kongres International Family Islamic World 7-8 mei kemarin. dengan bahasa Turki (alhamdulillah ada penerjemah ke bahasa indonesia) beliau berbicara dihadapan ratusan perwakilan NGO beberapa negara. (mudah-mudahan bisa dibuat tulisan khusus mengenai konfrensi ini)
DR. Aysen menjadi key note speaker.antarafoto.com


Konferensi diselenggarakan oleh The Union NGOs of The Islamic World (UNIW) dan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesia berlangsung di Bandung, 7-8 mei 2011.


yang menarik perhatianku  adalah beliau dengan dandanan yang sederhana tanpa polesan (mungkin hanya bedak, sepertiku,he he he geer) menjadi perwakilan dari Family and Social Research (ASAGEM) Turki, namun kok tidak berjilbab, bukankah Turki adalah sebuah negara dimana kekhalifahan terakhir berada di negaranya.

hingga acara pembukaan selesai dan kami para peserta kongres pindah ke Savoy Homan Hotel yang tak jauh dari Musium KAA untuk makan siang dan dilanjutkan pada Kongres yang diadakan di Swiss BelHotel dengan menggunakan bus sewaaan panitia karena jaraknya yang lumayan jauh. sesampai di Swiss BelHotel aku kaget melihat DR.Aysen sudah mengenakan jilbab dengan rapi, subhanallah.

sepertinya lebih muda beliau ya :)
sampai selesai acara tersebut di hari esoknya dan kami harus kembali ke negara asal (serasa datang  dari negeri dongeng, he3)  aku menyempatkan berfoto dengannya, memintanya berfoto bersama,bermodalkan bahasa inggris yang sangat sedikit alhasil dapatlah foto diatas.

Dua pekan setelah Kongres, berita mengejutkan dari salah satu pembicara pada kongres meninggal, ustazhah Yoyoh Yusroh wafat pada 21 Mei, Allahummagfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu anha...

berbagai cerita tentang kebaikan beliau sampai ditelingaku, termasuk kisah berjibabnya DR. Aysen, ternyata pada waktu kongres almarhumah ustazah Yoyoh dengan tangannya dan senyumannya langsung memakaikan kain yang diselendangkan oleh Dr. Aysen menjadi jilbab dengan peniti yang seperti disiapkan oleh almarhumah (jadi ingat tulisan

Kultwit Bunda Yoyoh #aneh oleh @LiliNurAulia ) .

yang memang amarhumah selalu siap untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. (aku wajib meniru almarhumah bukan ingin memperbaiki tapi hanya disimpan dalam hati)

jadi ingat hadits Nabi SAW :

عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ

[رواه مسلم]



Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)
 

 subhanallah, amal beliau begitu nyata.semoga DR. Aysen berjilbab sampai akhir hidupnya.amin


sebuah tulisan yang tertunda dari beberapa tulisan...


2 komentar:

  1. Subhanallah...

    Aamiin, semoga DR.Aysen Gurcan istiqomah dengan jilbabnya. Makin menambah kekagumanku pada Almrhumah Ust. Yoyoh Yusroh.

    BalasHapus

terima kasih sudah berkunjung, semoga indah dikenang dan bermanfaat :) salam