Sabtu, 28 Mei 2011

Ibu Teladan, alm ustjh Yoyoh Yusroh asy syahidah


kehilangan masih terasa, sangat di sepekan engkau pergi.


Pekan ke3 di bulan Mei, berita kematian dan kelahiran datang seolah berebut tempat. Berita duka pertama adalah meninggalnya Nurul F Huda,penulis yg kukagumi dari beberapa penulis wanita di negeri ini. Dan kabar yang paling mengejutkan adalah datangnya sms tadi pagi, aku tak berharap orang baik yang meninggal dan aku mnegenalnya sangat, begitu kubaca kata pertama yang ada di sms tersebut innalillhi...terhenyak ketika kubaca nama ustajah yoyoh ada dibarisan kata selanjutnya...setengah berteriak berbicara pada suamiku bahwa ustajah Yoyoh meninggal, langsung kutelpon adikku yang mengirim sms tersebut untuk mencari kebenaran dan berharap diapun ragu dengan berita tersebut, tapi adikku membenarkannya yang diperkuat dengan sms-sms yang berdatangan kemudian. Mencari-cari informasi dimana jenazah berada, hendak kemana ta'ziah. Aku ingin sekali bersegera menemuimu wahai ustazah ramah senyum. Berita kudapat bahwa jenazah akan disemayamkan di rumah dinas beliau di komplek DPR kalibata, aku dengan suami segera bersiap, setelah melayani pasien yang tidak bisa ditolak dan membujuk anak-anak untuk tetap berada di rumah , untuk meringankan langkahku bila ada yang bisa kulakukan untuk proses mengurus jenazah. akhirnya kami berangkat, oo perjalaann rasanya sanagt lambat, macet yang memang biasanya juga macet, tapi ini terasa lain dan ingin sekali aku trebang, khawatir jenazah segera diberangkatkan ke Tangerang untuk dimakamkan, menunggu kereta lewat menjadi hal yang rasanya sangat lama, pengen terbang saja. Alhamdulilah nyampej uga ke komplek DPR yang sudah banyak sekali orang berdatangan di depan masjid dan dirumahnya yang sangat berdekatan sekali dengan masjid komplek


memori indah dengannya langsungn bermunculan dalam ingatan. Beliau yang bercerita pada akhowat dalam sebuah pertemuan, beliau berhasil mengelilingi tembok besar China di saat berpuasa, teman-temannya sesama anggota dewan tidak percaya karena mereka tidak ada yang berhasil melewatinya, beliau tunjukkan sertifikat bahwa dirinya memang benar telah berjalan mengelilingi tembok besar china subhanallah. Benar-benar pribadi yang kuat, 13 anak yang keluar dari rahimnya tidak mengahalangi apapun tekadnya untuk berbuat yang lebih baik di dunia dan akhirat kelak.

Pertemuan dengannya dulu waktu masih tinggal di Palembang, saya sebagai seorang mahasiswi, di malam hari di hotel Paradishtahun 2001, beliau membawa serta anaknya yg ke-13 yg baru beberapa bulan saja dilahirkan. Akhowat harus merapikan kertas-kertas (dokumen-dokumen )penting, agar tidak berpindah pada tangan yang tidak bertanggung jawab dan menjadi rapi administrasi. Beliau mencontohkan bagaimana semua arsip-arsip dirumahnya punya tempat sendiri, mana yang boleh dibaca semua keluarga, mana yang tidak boleh. Ini adalah masalahku tidak rapi!subhanallah beliau dengan anaknya yang 13 orang itu bisa sangat rapi. Selesai acara tersebut aku bersama temanku mengantarkan beliau ke kamarnya, di kamarnya ada ibu beliau dan putranya yang bungsu yang bayi mungkin umurnya baru 1,5 bulan. Beliau pernah bertutur dalam mengurus buah hatinya yang 13 itu banyak melibatkan keluarga besarnya, maka kegiatan yang banyak dan posisi beliau sebagai public figur, murabbiyah pun bisa dijalankannya dengan lancar. Anak banyak,posisi sebagai perempuan tak menghalanginya untuk berbuat lebih bagi agama. Subhanallah artinya beliau bisa mensibghoh keluarganya untuk sama-sama terlibat dalam amal jama'i mengerjakan proyek dakwah, sungguh perkara yang tidak mudah. Beliau juga berpesan bila kita membaca doa robithoh berdoalah dan bayangkanlah wajah-wajah saudara kita di Palestine, Bosnia, Irak dll saudara-saudara muslim lainnya di seluruh dunia, hati kita akan terikat kuat dengan mereka.



Besoknya beliau kembali memberikan ceramah dalam sebuah seminar di mesjid at taqwa palembang. Saya menyimak perkataan beliau dan mencoba mencatatnya, ada dalil yang beliau ungkapkan saya catat dengan tulisan arab. Sewaktu beliau istirahat menyusui anaknya dan duduk disampingku beserta para hadirin yang lain, beliau melihat catatanku dan tersenyum lalu mengambil pulpen dari tanganku dan membenarkan tulisan arabku yang salah tulis, semua dilakukannya sambil tersenyum. (kucari-cari tulisan tangan beliau, tak kutemukan :(, mungkin berada di bandung,maklum nomaden).

Subhanallah, sungguh tawaddu engkau ibu. Kembali ke meja pembicara setelah mneyusui anaknya (beliau sangat menkankan asi, asi adalah karunia dari Allah ujarnya, maka anaknya pun dibawa serta). Beliau kembali menekankan para akhowat untuk selalu makan makanan yang sehat, beliau contohkan bahwa dirinya dari gadis sudah menyiapkan diri untuk menjadi ibu, mengkonsusmsi makanan sehat dan bergizi sebagai persiapan, daripada makanan siap saji lebih baik makanan nasi padang atau gado-gado, dari pada co*a co#a lebih baik jus buah yang banyak seratnya yang berguna untuk tubuh. Makanya beliau bisa tetap sehat walau anaknya 13. Subhanallah, sesuatu yang harus ditiru tapi belum bisa kujalani sepenuhnya.


Tahun 2005 di Januari ustajah mengisi sebuah seminar di aula balaikota bandung. Kami berpapasan di tangga, beliau berhenti sejenak ketika melihatku, sepertinya beliau sedang mengingatku,aku memberanikan untuk bersalaman dengannya seraya mengenalkan diri dan sedikit memberitahu bahwa kita dahulu pernah bertemu di Palembang, beliau langsung menganggukan kepala dan memberikan senyumnya. Beliau banyak memberikan nasehat untuk para muslimah agar menjadi ibu yang kreatif, karena ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, ketika menyusui lakukan dengan tilawah atau nyanyian yang mendekatkan anak pada penciptanya. Kala itu beliau bernyanyi merdu sekali dan nyanyian yang beliau ciptakan sendiri, sayang aku tak sempat menyatatnya. sekarang baru menyesal. Beliau menekankan untuk Silaturrahim karena menyehatkan badan dan menyebarkan rizqi ujarnya. Kita harus selalu istiqomah dengan banyak husnudzon. Kita berharap orang berubah pada kebaikan, karena semua orang bisa berubah, QS ar ro'du 11.


catatan ceramah beliau yang ini alhamdulillah kutemukan, beberapa yang sempat kucatat adalah :

Istiqomah itu :

  1. Husnudzon

  2. hifdzullisan = berbicara selalu dengan hal positif

idza a'jabal kalam fasqut wa idza a'jaba suqut fatakallam (buku kapan saatnya anda bicara)

  1. Al muhafadzoh al waktu sholat dalam hal :

. waktunya

. berjamaah

. di mesjid

. sunnatu sholat dan sholat sunat

. khusyu

  1. adamul isrof, tidak berlebihan


. manajemen waktu terbaik adalah mengikuti waktu rasulullah,akan terjadi keberkahan dalam hidup kita

. baca buku al hayatu fil wakqti 6 bulan sekali

. berikan ketsiqohan pada yang lain, pengawasan melekat hanya pada Allah


Akhowat muslimah :

  1. orang lama bagi teman2nya tapi selalu baru bagi suaminya

  2. akhowat yang jalan gemulai tapi datang tepat waktu.


. tsiqoh pada Allah, jalan kita akan menjadi ringan

. ruhul isti'la alal awaiq : punya jiwa super dalam mengahadapi tantangan


. akhowat mampu menggoyang ayunan dengan tangan kanannya di saat yang sama dia mampu mengguncang dunia dengan tangan kirinya.


Beliau selalu memberikan trik dalam berumah tangga seperti ini beliau menganjurkan kita untuk menyediakan bunga sedap malam setiap hari dikamar kita akhowat, untuk membahagiakan suami, karena wewangian akan membuat suami betah berada disamping kita (demikian kira-kirawaktu itu beliau memberi alasan), katanya lagi harga bunga sedap malam tidak seberapa. Sebuah pribadi yang sangat memperhatikan pasangannya dan keluarganya dikesibukan beliaumnegurus jamaah yang besar ini. subhanallah


Tahun 2005 kami kembali bertemu,kali ini rumah kami sangat dekat, beliau kembali menjadi anggota dewan utk periode 2004-2009, bersama abi (bapakku). Kami 1 komplek sehingga saya tahu dimana rumahnya, bagaimana rumahnya. Subhanallah beliau buka jasa loundry, ini kutahu karena mau meloundry jas abi, dan di rumahnya juga beliau menjual nugget dalam prizer. Tentu yang melayani itu semua tidak beliau tapi ada khadimat yang diberi kepercayaan untuk itu, subhanallah betul-betul mengajarkan banyak hal pada seluruh keluarganya. Aku ingat betul anak beliau yang bungsu yang waktu itu dibawa ke palembang masih umur kira-kira 1,5 bulan kini sudah 4 tahunan. Anak itu selalu tersenyum bila kebetulan aku melewati rumahnya dan berpapasan dengannya, ah seperti ibunya.


Agustus 2005, presiden negeri ini menikahkan anaknya yang pertama, abi mendapat undangannya dan sebagai muslim abi harus memenuhi undangan tersebut bila tidak ada halangan syar'i, demikian juga dengan ustajah Yoyoh, beliau mendapat undangan. Saya mendengar kabar bahwa ustajah mau ikut mobil abi karena kalau tidak salah suaminya (Pak budi ) tidak bisa mendampingi beliau, saya sangat ingin bertemu dengannya, yang walau 1 komplek tapi belum juga bertemu dengannya karena kesibukan beliau, dan saya minta abi untuk minta izin ke ustjah Yoyoh bahwa saya menggantikan Pak Budi he he beralasan, biar bisa hadir dalam walinmatul'ursy agar tidak termasuk orang yang dicela dalam hadits tentang orang yang berhak dan tidak dalam menghadiri sebuah undangan). Malam itu selepas magrib kami bersiap menuju kebun raya bogor tempat walimatul'ursy diadakan. Dalam perjalanan saya menyimak obrolan 2 Anggota Dewan tersebut, saya kagum (kembali) dengan ustjh Yoyoh yang selalu berkata dengan optimis dan tawaddu. Di sela-sela obrolan, beliau mengontak anak-anaknya, sekedar bertanya sedang apa, kalau mau tidur baca doa (mengingatkan anaknya). Subhanallah begitulah beliau mendidik ke 13 anaknya. Masih teringat di memoriku gaya jalan beliau, gaya bicaranya apalagi senyum khasnya yang tak dibuat-buat. Kami sampai di kebun raya bogor dan setelah melalui berbagai penjagaan ketat kami sampai di area walimatul ursy, menuju ruang utama beberapa foto preweding dipajang sepanjang jalan, beliau berkomentar bahwa halini tidak dapat dibenarkan, bukankah mereka baru menikah hari ini berarti foto itu dilakukan sebelum menikah, saya menganggukan kepala, rasanya saya grogi berjalan dengannya. Berbagai macam orang ada disana, berbagai warna baju, dubes, tamu-tamu penting pemerintah dll. Satu komentar beliau adalah aksesoris yang dipake muslimah berjilbab yang terlalu berlebihan. Subhanallah beliau tegas pada yang salah. Tamu yang ingin mengucapkan selamat pada SBY dan bu Ani juga kedua mempelai begitu banyak, semain larut semakin bertambah, sampai kami terpisah. Umi dan abi entah dimana, saya dan ustajah Yoyoh berpegangan karena berhimpitnya tamu menuju panggung mempelai, di depan kami ada mantan menteri luar negeri era orba Ali Alatas (alm) beserta istri, juga ada 2 putri mantan presiden ke 2. ustajah Yoyoh dengan serta merta mengenalakan dirinya pada mereka. Subhanallah dengan keberanian yang tinggi beliau menyapa orang-orang yang belum tentu orang lain belum tentu mau lakukan. Aku berplikir beliau mengamalkan dalil qur'an bahwa semua manusia di mata Allah sama kecuali ketaqwaannya.


2007 kami kembali bertemu, kala itu aku sudah berkeluarga dan mempunyai 1 anak. Bertempat di rumah pak adyaksa dault yang sedang menjabat menteri pemuda dan olah raga, ada tamu dari parlemen palestina yang akan berbagi tentang perjuangan muslimah palestina pada. Saya yang menggendong anak dengan di antar abi pada waktu itu, di depan pintu rumah pak adyaksa kami bertemu dengan ustazah Yoyoh, dan abi kembali mengenalkanku pada ustazah ramah senyum ini,beliau menyapaku dan masih ingat aku, beliau menanyakan anakku, ketika tahu nama anakku, beliau berkata Fityan artinya pemuda dan akan menjadi pemuda selamanya, amin ujarku. Subhanallah ibu. ..Beliau disana hanya sebentar karena ada keperluan lainnya.


2008, bertemu kembali, masih di rumah pak Adyaksa, tapi kali ini aku benar-benar lupa pertemuan apa dan catatan pun entah kemana (menyesal.com...sangat)


2011, kemarin tanggal 7 dan 8 mei di Bandung pada sebuah Konfrensi Internasional keluarga, kami bertemu di gedung konfrensi asia afrika, beliau begitu ramah menyapaku yang mulanya aku sungkan bersala man dengannya, tapi beliau tak ragu memberikan tangannya seraya berkata :mana ya orang bosnia itu , dia teman anak saya di sarazevo,katanya mau nginap di rumah saya (masih jelas suaranya, wajahnya masih terbayang dengan senyuman ramahnya yang khas, ibu rasanya separuh jiwaku pergi bersamamu, Allahummagfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu anha).


Di forum internasional tersebut beliau membawakan makalahnya dalam bahasa arab, saya banyak tidak mengertinya (menyesal.com), makalah ditulisnya dalam arab gundul (bertambah menyesal karena tidak mengerti), berjudul daurol usroh fi binai daulah almutahadoroh (kalau tidak salah baca), yang jelas tentang mebina keluarga muslim, makalahnya ada, mau mencari orang yang bersedia menerjemahkan. . Subhanallah dengan gaya khasnyabeliau bacakan makalah ini dnegan suara lantang seperti ketika beiau orasi tentang kondisi Gaza pada aksi solidaritas Palestine di Monas.


21 mei berita itu kuterima di pagi buta, tak percaya dengan sms yang dikirim adikku,aku telepon dia dan diamembenarkan, tak percaya semoga berita ini tidak benar kutelepon guruku, beliau membenarkan, masih tak percaya ku telepon ortuku di bandung, mereka membenarkan, masyaAllah masya Allah ...kenapa beliau yang meninggal, belum semua ilmunya aku punya, belum semua kebaikannya aku tahu,masya Allah Allahummagfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu anha, doa ini tak lepas dari lisanku seketika bila ingat beliau. Syahidah murabbiyah yang istiqomah . Irji'i ilaa robbiki roodiyatan mardiyyah fadkhulii fi 'ibaadi wadkhulii fi jannatii...


kullu nafsin dzaaiqotul mauut. Sungguh beliau telah mempersiapkan kematiannya jauh-jauh hari...




tetangmu, begitu ramai sahabat, guru dan partner bersaksi bahwa engkau orang baik. Tentangmu begitu dalam mereka ungkapkan kehilangan yang dirasakan. Tentangmu baegitu banyak orang yang belum pernah bertemu denganmu tapi merasakan pribadimu yang kuat.




Sms mu, membuat semua orang bertambah kagum dengan pribadimu yang agung. Ya Allah kabulkanlah...

Ya Robb aku sedang memikirkan posisiku kelak di Akhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita, Khadijah Al Qubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafshah yang dibela Allah saat akan dicerai karena Showwamah dan qowwahmahnya? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500-an hadits, sedang aku… ehm, 500 juga belum. Atau dengan Ummu Sulaim yang shobirah. Atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad. Atau dengan siapa ya Allah? Tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliyah mereka sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di Taman FirdausMu”.




لا يستاءخرون ساعة ولايستقدمون, tulisanmu (Kematian adalah Sebuah Misteri. Dakwatuna.com), di Madinahsebulan sebelum engkau syahid perttanda engkau siap kapanpun dan dimanapun saat itu tiba. Allahu akbar

wallahu a'lam bishshowab

enung syafa'ah fauziah (082122726797)

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum Wr. Wb
    Akhirnya kita ketemu juga di blog ini dek :)
    Tulisan yang bagus kirim dek ke maimonh@gmail.com, beliau mau buat buku.
    Mbak juga dah ikutan ngirim, tapi emailnya g dibalez jadi Mbak tahu dech apa tanggapannya, harap-harap cemas, banyakan harapnya. ngarap.com
    O jadi itu pertemuan yang di Palembang tahun 2001 ya dek, Mbak inget juga tu acara, tapi kalu g salah waktu itu Mbak dah nikah. Mbak nikah tahun 2002, apa itu acara lain lagi yaa...
    Ingatan yang payah dan catatan tak lengkap. Malu, hikkszzz.....

    BalasHapus
  2. wa'alaikumussalam wr wb

    he3 iya, jzkllah udah following. udah mba dikirim,sama blum dibalas jg tpaku inbox jg tuh di FB nya.

    nah di palembang itu aku jg lupa2 ingat, sepertinya yg benar mba di thn 2002. sangat ingatnku jg payah terlalu, padahal almarhumah pernah berpesan utk memepertajam ingatan,ini juga kapan beliau katakan:(

    ok trimksh sdh berkunjung ke blogku /rumah kesekianku :)

    BalasHapus

terima kasih sudah berkunjung, semoga indah dikenang dan bermanfaat :) salam