Senin, 13 Februari 2012

PASANGAN


Ditengah-tengah banyak permasalahan rumah tangga yang kuterima dari curhatan teman tentang rumah tangga mereka, aku coba merenung kenapa dan apa penyebanya, kenapa yang mengalami ini pasangan muda. Apakah mereka yang pasangan tidak muda lagi tidak pernah mengalami ombak rumah tangga?
Mereka semua tentu mengalaminya, tapi selalu ada solusi dan saling pengertian.
Pada hari ibu tahun lalu aku dan teman-teman di komunitas mengunjungi para Ibu yang berjasa menggerakan rakyat untuk tidak hanya tinggal diam, menunggu suami pulang sambil menonton sinetron tak bermutu.

Ibu RT dan Pak RT di tempat tinggalku yang lama, Bu RT ini penggerak massa yg handal, pengumpul dana dari para aghniya (orang-orang kaya)utk masyarakatnya yang tidak mampu.

Bu RT ditempat tinggalku sekarang, rata2 pada pake daster krn aku nodong nih motonya, ceritanya kejutan di hari Ibu :)

Bu Bidan yg pernah membantu persalinan almarhumah ustjh Yoyoh Yusroh, walo sudah pensiun tapi tetap berkiprah bersama teman2 nya di RS swasta.
aku bersama bu hj. Ilo dan anak sahabatku yang sedang ambil foto ini
ibu yang sangat bersahaja, suaminya sudah meninggal, anak-anaknya semua sarjana, bahkan 1 anaknya yang juga teman saya sedang  mengambil program doktor, dia juga berhasil mendirikan sekolah SDIT Insan Mandiri bersama suaminya. kini Hajah Ilo aktivitasnya mengisi pengajian ibu-ibu majelis ta'lim.

Mereka semua (kecuali 1 ibu di gambar paling atas) berdampingan dengan suaminya sampai taqdir memisahkan.
Mengarungi bahtera rumah tangga bersama pasangan seperti membawa kapal dengan 2 nahkoda, pesawat terbang dengan 2 pilot,  bila tak ada manajemen bersama yang disepakati maka mungkin kapal tak kan sampai pada tujuan. Harus ada yang bersedia menjadi wakil nahkoda atau wakil pilot (co pilot), demikian juga rumah tangga, harus ada yang bersedia menjadi ma'mum di belakang Imam. Keduanya saling mengisi atas kekurangan yang ada, saling memberi pada kebutuhan, saling mengingatkan atas kelalaian yang dilakukan,
harus ada kesepakatan-kesepakatan yang dijaga dan dilaksanakan bersama untuk terciptanya keluarga SAMARA, sakinah ma waddah wa rahmah.

Saya pun masih belajar belajar dan terus belajar

6 komentar:

  1. luar biasa ya mbak...wanita di balik semua kelembutannya ternyata juga punya kekuatan besar untuk berperan di lingkungannya....yang penting mau dan mau untuk terus belajar ya mbak.

    BalasHapus
  2. masyaAllah...
    ummi.. ummi.. saya kadang miris kalau lihat pasangan cerai
    sesuatu yang halal tapi dimurkai Allah..

    ummi... ummi... makasih pesannya :) saya seperti dapat surat cinta dari ummi ^^ suka sekali~

    BalasHapus
    Balasan
    1. mami zidane , mba Lidya : emang bener ya perempuan byk yg luar biasa dan berhati lembut :)

      pak Is : trimaksih pak, nanti sy coba tanya2 goggle cara potoshop :)maklum gaptek
      Maya : rumah tangga itu seperti negara...hmmm byk yg mesti dibenahi...ahhh surat cinta dariku sdh engkau baca? syukurlah...senengnya bisa menyapamu :)

      Hapus
  3. rumah tangga seperti negara~
    hmm.. masyaAllah.. semoga saya bisa jadi ibu presiden yang baik :) minta doanya yaaa ummi ^^
    iyaaa udah saya baca ummi dan amat sangat menyentuh hatiku <3 subhanallah!
    ummi.. dapat award nih dariku :) diterima ya
    --lihat juga pengumuman pemenang giveaway kemilau cahaya emas~
    http://www.nurmayantizain.com/2012/02/pemenang-giveaway.html

    BalasHapus
  4. subhanallah.. perempuan2 yang tangguh yaa

    BalasHapus

terima kasih sudah berkunjung, semoga indah dikenang dan bermanfaat :) salam