toples dari google |
Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dengan bola2 golf.
Kemudian berkata kepada murid2nya, apakah toples sudah penuh...?
Mereka setuju !!!!
Kemudian dia menuangkan batu koral ke dalam toples, mengguncang dengan ringan.
Batu2 koral mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf.
Kemudian dia bertanya kepada murid2nya, apakah toples sudah penuh??
Mereka setuju !!!
Selanjutnya dia menabur pasir ke dlm toples..
Tentu saja pasir menutupi semuanya.
Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh..??
Para murid berkata, "Yes"...!!
Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.
Para murid tertawa...
"Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."
"Bola2 golf adalah hal yang penting; Allah Sang Khaliq keluarga, anak2, kesehatan, teman2."
"Jika yang lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."
"Batu2 koral adalah hal2 lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil."
"Pasir adalah hal2 yang sepele."
"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples, maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu2 koral ataupun untuk bola2 golf..
Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu."
"Jika kalian menghabiskan energi untuk hal2 yang sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal2 yang penting buat kalian."
"Jadi sediakan perhatian untuk hal2 yang penting untuk kebahagiaanmu."
"Bermainlah dengan anak2mu."
"Luangkan waktu untuk check up kesehatan."
"Ajak pasanganmu untuk keluar sholat malam dan makan malam."
"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola2 golf."
Hal2 yang benar2 penting. Atur prioritasmu.
Baru yang terakhir, urus pasirnya.
"Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Teh mewakili apa?"
Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya."
"Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir teh bersama sahabat".;)
kisah ini sudah berkali-kali kubaca tapi membacanya kembali membuatku selalu mengambil hikmah
dari sebuah milis, telah dimodifikasi
masyaAllah
BalasHapusjujur, aku terkesima :x
aku suka poin terakhirnya...
BalasHapus"Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir teh bersama sahabat"
sarat dg hikmah...thanks atas critanya. salam hangat utk keluarga tercinta dari rumah kaifa
BalasHapusAlhamdulillah kalau dah koneck lagi ;)
BalasHapusIya aku suka sekali dengan kisah berhikmah ini... jadi ingat beberapa bulan yang lalu kalau tak salah sebelum Ramadhan, kisah ini menjadi pengantar tulisan Tia (Bundanya Vania) untuk tema bagaimana membagi waktu untuk ngeblog diacara GIVEAWAYnya Pak Ies, dalam rangka 17 tahun pernikahan beliau, dan menjadi juara 1.
Aku kebagian juara ke 3nya, dapat terjemahan cantik :)
Dek ada acara GIVEAWAYnya Al Kahfi hari ini terakhir, Mbak juga belum buat, idenya dah ada tapi belum kelar nulis, ada juga di BlogChamnya Pakde, deadline Jum'at ini. Ayooo ikutan ;)
benar-benar tausyiah yg indah, Jzk sdh mencerahkan. Sedikit bingung nih sebenarnya yang terakhir dituangkan teh atau kopi sih...?
BalasHapuskak Rose : sebenarnya asalnya kopi tapi mengingatku tak bisa minum kopi karena bisa kambuh maag nya jadi kuganti teh, eh ternyata ada yg belom diganti tulisannya, hehehe
BalasHapustrimksh koreksinya