Jumat, 07 Oktober 2011

THINK DINAR



sudah lama mencari referensi tentang Dinar, sempat langsung bertanya pada pakar Dinar pak Muhaimin Iqbal (via inbox di FB dan email) juga baca di rumah mayanya disini  juga pada pak Endy J Kurniawan  di FB nya dan baca tulisan2 beliau di rumahnya. sampai kuberhasil membaca buku hasil karyanya. (alhamdulillah walau dapat pinjaman, sssttt)

setelah membaca buku ini maunya segera punya uang dan beli Dinar sebanyak-banyaknya...

mau haji? Think Dinar
anak mau sekolah?Think Dinar
mau beli rumah?Think Dinar
mau bayar hutang? Think Dinar
mau aman di hari tua? Think Dinar
proteksi kesehatan? Think Dinar

pokoe Think Dinar

hasil jepretanku


Endy J. Kurniawan penulis buku ini mengajak kita untuk segera meninggalkan menabung dengan cara biasa, biasa yang kita lakukan yaitu di bank apalagi kalau bank nya bukan bank syariah alias bank ribawi. beralihlah ke menabung Dinar yang tahan inflasi.

sejarah mencatat bahwa Rasulullah saw meminta sahabatnya untuk berkurban kambing dengan memberikan uang 1 Dinar (1400 tahun lalu) dan sampai sekarang 1 Dinar masih bisa digunakan untuk membeli kambing. 

tahun 2006 ketika anakku lahir dan mau aqiqah harga 1 ekor kambing 800ribu rupiah sudah dimasak, sekarang bisa 1.700.000 rupiah harga 1 ekor kambing yang sudah masak untuk aqiqah. padahal kalau dengan Dinar tetap saja 1 Dinar.

untuk asuransi pendidikan anak akan sangat lebih baik dengan Dinar karena lebih menjanjikan dan tidak tertipu atau diboongin. ketika 5 tahun lalu disodorin form asuransi oleh seorang teman sangat tertarik dan membuat kami (saya dan suami) untuk mengambil asuransi tersebut buat anak. betapa tidak biaya kuliah akan sangat mahal ketika tiba masanya fityan kuliah nanti (dilihat dari tabel asuransi tsb),namun ada saja halangan kami untuk ikut asuransi pun sampai sekarang.

kini kami tak lagi tergiur ajakan asuransi "biasa" saja, kami lebih tertarik asuransi berbasis Dinar.

kenapa Dinar?

hati-hati ketika bicara Dinar, karena dinar ini bukan dinar mata uang Irak atau bangsa lainnya, yang hanya menggunakan kata dinar saja tapi fisiknya masih kertas.Dinar disini adalah Dinar emas.

Dinar Emas sudah digunakan oleh Rasulullah Muhammad saw dan oleh Umar bin Khotob r.a ketika menjabat khalifah beliau menetapkan bahwa 1 Dinar adalah 4,25 gr dan 22 karat.

Dinar emas lebih perkasa dari rencana finansial atau investasi lainnya (hal 137). wooow membuatku tambah bersemangat untuk menuntaskan membaca buku ini.

ONH terus naik?
dengan Dinar terus turun!
 tahun 1970 ONH hanya Rp.182.000
tahun 1988 (hampir 20 th setelahnya) ONH Rp.4.780.000
pada 1998, ONH senilai Rp.8.805.000
tahun berikutnya, 1999-2000 (setelah krismon) ONH menjadi Rp.21,5 jute
pada 2008,ONH menjadi Rp.32.400.000
2010 ONH menjadi 34 jute
katanya tahun ini ONH turun menjadi sekitar 30 juta rupiah

coba kita bandingkan dengan Dinar

penulis buku ini mengambil catatan tahun 1997 (sebelum terjadi krisis, ketika aku baru masuk kuliah) adalah 97 Dinar (harga Dinar ketika itu Rp.94.000)

kalo saja tahu Dinar lebih awal tentu ketika dulu kuliah aku mau menabung Dinar untuk berbagai macam keperluan saat ini, bayangkan hanya 94 ribu saja 1 Dinar nya, kini harga Dinar sampai aku ngetik tulisan ini Dinar di angka 2.259.867 rupiah. (berbahagialah dan bersyukurlah yang punya Dinar). jd iri sama adikku yang ketika menikah dulu (2004) maharnya dengan Dinar.


ONH tahun 2000 : 70 Dinar
ONH tahun 2003 : 50 Dinar
ONH tahun 2007 : 30 Dinar
ONH tahun 2010 : 22 Dinar (harga Dinar 1.500.000)
tahun ini (2011) perkiraanku HANYA 13 Dinar saja. (30 juta dibagi 1 Dinar (2.259.867) 

bila kita punya tabungan Dinar hari ini sekitar 30 Dinar bisa berangkat haji berdua atau ONH plus langsung berangkat tanpa antreeeeeeeeeeee 5 tahun lagi.

subhanallah, ayooo menabung Dinar...






8 komentar:

  1. Nach lho sama dung, lagi konsen dg buku ini. Mau direview untuk ikutan BRC di BlogCamp. Ini jadi tambahan bahan tulisan nge-riview nich, hehee...

    Ayo ikutan juga dek, masih ada waktu ;)

    BalasHapus
  2. eh mba BRC ?bekam rukyah center?

    coba berselancar dulu

    BalasHapus
  3. Dek, acara BRC -nya Pakde di BlogCam tersebut harus posting terbaru, ndak boleh yang sudah kita tulis terus didaftarin. Karena ada format judulnya BOOK RIVIEW: Judul Buku. Trus diakhir tulisan disertakan link bla...bla... kayak punya Mbak.

    Mbak sebelumnya dari ngeriview SMART PASIENT, kalau aja boleh maunya daftar yg itu aja, karena gue banget. Tapi karena g boleh makanya jadi buat posting baru THINK DINAR! gitu...

    Jadi saran Mbak, mumpung masih ada waktu, buat lagi dek, riview buku lain, ikutin formatnya trus daftar dech ;)

    Ditunggu ya... itung2 dipaksa buat tulisan, hehe... TRus banyak kontes lain lho, yuk ikutan :)

    BalasHapus
  4. he..he..he kirain BRC bekam. lagi coba review buku mudah2n kesampean. kabar2n kalo ada kontes2n asal jgn kontes miss miss an aja :)

    oke jzk

    BalasHapus
  5. Ada buanyak dek, diblog ada kontes bertajuk Strory Pudding, ada bingkisan dari kami(ini Mbak belum ikutan), ada Giveaway 2 Negara.

    Di Fb ada mbak lihat ttg pengalaman berkesan saat haji/umrah. dan 1001 pertanyaan anakku, ini Mbak malah belum ikutan, hehe...

    Ayo buruan ;) Ikut kontes jadi dipaksa nulis dan artinya ada posting baru diblog kita.
    Ditunggu ya...

    BalasHapus
  6. Saya harus mulai memikirkan soal dinar nih. Terus terang, saya belum tahu seperti apa bentuk dinar itu? apakah sama dengan intan atau berlian.

    Terima kasih atas artikelnya, saya akan mencari buku itu.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  7. trimkasih kunjungannya Pakde cholik

    Dinar itu seeprti kepingan uang tapi terbuat dari emas, selamat mencari dinar :)

    salam hangat juga dari Jakarta

    BalasHapus
  8. Salam.sy dr malaysia.stuju dgn admin.sbnrnya itulah kelebihan dinar dn dirham klu dibanding dgn uang kertas...negeri sy Kelantan sudh ada dinar kami sndri..

    BalasHapus

terima kasih sudah berkunjung, semoga indah dikenang dan bermanfaat :) salam